Bakteri Metanotrof: Teknologi Sang Penyelamat Bumi Kita

Indonesia memiliki areal sawah sebanyak 8,1 juta hektar. Dari jumlah itu, 3,4 juta hektar atau 42,49% berada di Pulau Jawa. Sisanya berada di luar pulau jawa. Banyaknya lahan sawah ini memungkinkan indonesia menjadi negara swasembada beras. Akan tetapi ada hal yang mesti dipahami adanya efek sampingan dengan keberadaan sawah tersebut.
Bakteri Metanotrof: Teknologi Sang Penyelamat Bumi Kita
Penanaman padi secara intensif membawa efek lingkungan yang kurang menguntungkan dengan dihasilaknnya gas metan. Sekedar gambaran, gas metan ini memberikan dampak rumah kaca 26 kali lebih besar di bandingkan gas karbon dioksida untuk jumlah molekul yang sama. Persoalan ini jangan dibiarkan begitu saja, harus ada upaya untuk mengatasinya. 

Salah satu upaya tersebut dengan memanfaatkan bakteri metanotrof. Bakteri metanotrof merupakan bakteri yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi jumlah gas metan di udara. Cara kerjanya cukup sederhana, bakteri ini menyerap gas metan dari udara, sebab bakteri ini untuk dapat hidup, sumber energinya adalah gas metan. Setelah diserap, gas metan tersebut berubah menjadi zat-zat atau unsur-unsur yang tidak berbahaya. 

Selain menguraikan metan, bakteri ini dapat mengubah nitrogen menjadi amonium yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk perkembangan tumbuhan. Jadi, jikalau bakteri ini digunakan untuk pada lahan sawah, selain mengurangi gas metan di udara, juga dapat meningkatkan produksi padi. Penggunaan bakteri metanotrof selain digunakan untuk kesuburan tanah dan produktivitas padi, juga digunakan di bidang lain seperti bioteknologi dan biofertilizer. 

Bioteknologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang memanfaatkan bakteri, virus, enzim, dan alkohol untuk pembuatan barang atau jasa. Sedangkan biofertilizer adalah pupuk yang mengandung mikrorganisme hidup yang berperan meningkatkan pasokan nutrisi pada tumbuhan. Jika diakitkan dengan konsep penyelamatan lingkungan, penggunaan bakteri ini sangat cocok diterapkan pada lahan sawah, karena efek yang ditimbulkannya relatif aman dan ramah lingkungan. 

Keamanan lingkungan dari unsur-unsur yang berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia tidak bisa ditawar-tawar lagi. Mengingat situasi lingkungab bumi kita dari hari ke hari kian menghawatirkan.

Comments