Cybertexture Mirror, Bukti Kecanggihan Teknologi


Bercermin identik dengan berdandan. Hal ini tentunya dilakukan oleh kaum hawa. Namun lain halnya dengan cermin ini. Cybertexture mirror, penemuan baru yang menghebohkan dunia. Cybertexture mirror atau lebih dikenal dengan Cermin Layar Sentuh merupakan salah satu teknologi canggih yang rasanya mustahil ada. Namun pada kenyataannya memang ada, terasa hidup di dunia mimpi ya? Cybertexture mirror merupakan teknologi canggih yang diperkenalkan di Hongkong. Cermin ajaib ini menyerupai monitor yang dilengkapi dengan aplikasi digital dan speaker. 

Cermin ini dapat diletakkan di kamar tidur bahkan di kamar mandi karena sifat dari cermin ini tahan air. Cybertexture mirror dilengkapi dengan jaringan wifi sehingga dapat digunakan untuk mengakses internet. Selain itu cermin ajaib ini dapat dijadikan alat komunikasi layaknya seperti smartphone misalnya untuk chatting. Untuk mengendalikannya pun dapat menggunakan remot control atau dengan smartphone. Selain itu cermin ini dapat menampilkan suhu ruangan sekitar, jam digital, dan kalender digital. Banyak kecanggihan lain yang dapat ditemukan dari cermin ajaib ini.

Kecanggihan itu adalah terdapat aplikasi untuk memantau kesehatan Anda melalui pad sensor. Harga Cybertexture mirror untuk per unit mencapai 100 Juta. Oleh karena itu cermin ajaib ini tidak dipasarkan di Indonesia karena daya beli masyarakat di Indonesia masih rendah. Cermin ajaib ini yang perusahaannya berpusat di Hongkong dipasarkan di negara-negara yang potensial pangsa pasarnya. Tak mengherankan jika cermin ajaib ini dibandrol dengan harga yang pantastic karena memiliki aplikasi yang lengkap dengan kualitas yang tak dapat diragukan lagi. 

Melek teknologi merupakan suatu kewajiban agar kita tidak tertinggal informasi. Memilikinya bukan suatu kewajiban karena disesuaikan dengan kebutuhan dan isi dompet. Begitu pula dengan keberadaan Cybertexture mirror yang merupakan teknologi canggih yang berasal dari hongkong. Melihat pangsa pasar di Indonesia sangat kurang karena daya beli di Indonesia sangat rendah. Apalagi dengan harga yang dibandrol pantastic, untuk memilikinya hanya hisapan jempol belaka. Dari segi kegunaannya pun sangat kurang karena lebih efektif menggunakan smartphone.

Comments

Post a Comment